Siapa diriku sebenarnya?

Ah, jika menyinggung hal ini, aku seorang yang tak bisa menjelaskanya secara pasti, siapa diriku, darimana diriku, dan apa isi hatiku. Sungguh realita yang sangat mengerikan, bahwasanya aku disini anak perempuan umur 15 tahun dan belum mengerti apa-apa tentang diriku sendiri, akan tetapi bodohnya, diri ini justru mengetahui masalah matematika dan berbagai hal yang sebenarnya bukan penyusun hidup itu sendiri.

Akan tetapi aku percaya satu hal. Bakat sesungguhnya yang kita milki adalah untuk menemukan diri kita sendiri. Mengerti apa itu dunia, yang walaupun akhirnya jika kita sudah mengetahui hal itu, kita akan meninggalkanya seraya berkata "Dunia itu bodoh."

Satu garis besar yang aku dapatkan dari hidupku akhir-akhir ini adalah.

Bagaimana sikapmu terhadap lingkungan sekitar yang ternyata mencintai anda?

Aku, yang sekarang. Merasakan sesuatu yang janggal menyelimuti hatiku, entah apa itu. Yang pasti hati ini menjadi beku dan tidak bisa merasakan apapun. Seperti bagian tubuh yang sudah dikasih bius dan sudah kebal akan sayatan, tak peduli seberapa kasar dokter menyayat kulit ku, aku tidak pernah merasakan sakitnya. Aku menjadi makhluk yang menutup mata akan realita kesedihan dan realita cinta yang amat luar biasa datang dari orang-orang di sekitarku. Aku tak paham lagi dengan apa arti dari sebuah pertemanan, apa arti dari loyalitas, apa arti dari mencintai. Semua monoton, aku berada di lingkup hitam putih yang menjerat diriku. Aku bingung, aku tersesat. Bodoh? yas, aku akui itu.

Dan..

Tapi, aku merasakan satu hal yang masih hangat, sebuah kotak kecil yang tersisa dalam lautan dalam nan gelap. Agamaku, penolong yang sesungguhnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer